SPIRIT HIJRAH DALAM MEMBANGUN POTENSI DIRI EMPATI DAN KEBERMANFAATAN

SPIRIT HIJRAH DALAM MEMBANGUN POTENSI DIRI EMPATI DAN KEBERMANFAATAN

Oleh : KH. Abdullah Gymnastiar ( AA GYM )
Artikel ini diambil dalam Program DISAIN ( Dialog Santai dan Interaktif ) di Channel Youtube Al Fidaa TV


Assalamu`alaikum wrwb

Alhamdulillahirobbil`alamin, Allahummasholi ala Muhammad wa ala alihi waashabihi azmain

 

إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ صَالِحَ الْأَخْلَاقِ
“Sesungguhnya aku (Rasulullah ﷺ) diutus untuk menyempurnakan akhlaq yang baik.”

(HR. Ahmad  2/381)

Rasulallah SAW diutus ke bumi untuk menyempurnakan kemuliaan  Ahlak , beliau bersimbah air mata , darah, keringat, siang dan malam berjuang semata-mata agar umat manusia memiliki akhlakul karimah.

 

Jadi kalua kita ingin tahu siapa orang Islam yang paling benar pemahaman dan pengamalan Islamnya tidak sulit sekarang jawabannya, lihatlah yang paling mulia akhlaknya.

 

Sahabat pernah bertanya mengenai siapa orang Islam yang paling hebat, yang paling kuat , yang paling afdhol Imannya ? Jawaban Beliau sederhana juga “ Ahsanuhum khuluqo ( Orang yang paling Mulia Akhlaknya )“. Amalan apa yang paling berat timbangannya diSyurgasaat akhirat jawabannya adalah Akhlak, Siapa yang dibangkitkan paling dekat dengan Rasulullah SAW ? yaitu yang paling Mulia Akhlaknya. Aku jamin Rumah Istana dipinggir Syurga kepada orang – orang yang meninggalkan perdebatan walaupun dia benar, Aku jamin Rumah Istana ditengah Syurga bagi orang yang tidak berdusta walapun dia sedang bergurau, Aku jamin Rumah Istana yang paling tinggi di Syurga yaitu untuk orang yang memiliki Akhlakul Karimah.

 

Nah, sekarang kalua kita berbicara mengenai permalahan manusia adalah mengenai Akhlak, bukan hanya masalah ekonomi tetapi juga permasalahan akhlak ditengah masyarakat yang makin rusak baik karena politik yang tidak berakhlak, karena bernegara kurang akhlak, semua jadi rusak karena masayarakatnya kurang berakhlak.

 

Tiga hal yang harus dimiliki oleh orang yang ingin memiliki akhlak yang bagus dengan kata SA:

  1. SAya aman bagimu.

Sehingga ketika kita melakukan segala sesuatu baik pembicaraan, tingkahlaku kita, tulisan kita untuk tidak merugikan orang lain, kita aman bagi orang lain untuk tidak merugikan orang lain, apalah artinya kita sholat kalau masih membicarakan dan merugikan orang lain nanti jadinya muflish alias bangkrut, banyak kebaikan yang kita lakukan tetapi ketika diakhirat dihisab pahala kita dibagikan kepada orang-orang yang kita sakiti dan ketika pahalanya habis maka dosa orang yang disakiti akan ditimpakan atau dibebankan kepada kita, nauzubillah.

Makanya kalau kita merasa amalan kebaikan kita sedikit, kita harus jaga diri jangan sampai kita menyakiti atau merugikan orang lain, baik tulisan, perkataan, tingkah laku, punya motor nyetel musik suaranya jangan keras sehingga mengganggu tetangga atau orang lain, karena rahasia mulia akhlak kita adalah tidak adanya orang lain yang terugikan oleh kita.

  1. SAya menyenangkan bagimu.

Amalan yang paling dicinta Allah Ta`ala diantaranya adalah Memasukan kebahagiaan kepada orang lain, ketika kita tidak merugikan orang lain maka tingkatan yang tinggi adalah membuat orang lain bahagia.

Dengan mengamalkan 5S ( Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun ).

  1. Senyum akan membuat orang lain bahagia merasa dihargai dan dimuliakan, karena Senyum untuk saudaranya adalah shodaqoh.
  2. Salam karena salam itu do`a bukan sekedar ucapan, “ Semoga Allah memberikan keselamatan bagimu, semoga Allah mencurahkan kasih sayang untukmu, semoga Allah memberikan kebaikan yang banyak dan langgengmu “. Tidak ada salam lain yang hebat selain salamnya ummat Islam. Yang lain paling Selamat Pagi karena saat pagi aja tuh diselamatin, salam sejahtera ngak tahu tuh untuk siapa, tapi kalau  salamnya ummat Islam menyeluruh dan tertuju kepada siapanya.
  3. Sapa dengan bersapa kepada siapapun akan timbul kehangatan dan keakraban saling menghargai dan saling dekat antar sesame tetapi dengan sapaan yang baik sehingga hal-hal kebaikan akan muncul.
  4. Sopan ketika orang berkepribadian Sopan maka menunjukan kuwalitas diri kita, makin berkwalitas makin sopan.
  5. Santun itu mendahulukan orang lain untuk sebuah kebaikan, membantu orang lain dengan membukakan pintu, senang mengalah untuk kemaslahatan bersama.

 

  1. SAya bermanfaat bagimu.

Khoirunnas anfauhum linnas ( Sabik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat untuk orang lain ). Kenapa kita belajar agar ilmu kita banyak dan bisa bermanfaat untuk kebaikan orang lain. Karena inti Akhlak ada dua hal :

  1. Kepada pencipta bertauhid
  2. Kepada manusia bermanfaat

 

Dengan 3 SA ( SAya aman bagimu, SAya menyenangkan bagimu, SAya bermanfaat bagimu ) ini ditujukan hanya satu yaitu supaya Alla SWT Ridho kepada kita. Bukan dianggap sebagai orang baik, bukan supaya terkenal sebagai orang baik, bukan supaya orang baik kekita, bukan supaya orang lain tidak jahat kepada kita, tetapi agar Allah yang maha melihat yang maha mengetahui Ridho dengan kita.

 

Kemudian ujian bagi anak-anak sekarang adalah teknologi karena bisa menambah iman atau menambah maksiat, bisa menambah mulia atau menambah hina, bisa menambah manfaat atau bisa merugikan orang. Walapun takdir Allah SWT sekarang zamannya antara kebaikan dan keburukan, ilmu pengetahuan dan ma`rifat bisa ada sekejap dalam genggaman. Masalahnya adalah kalau tidak tahu Ilmu Agama dengan baik nanti yang disukai itu nafsu, nafsu itu tidak suka dengan hal-hal yang baik, nafsu itu cenderung kepada keburukan walaupun nafsu itu juga bisa kepada kebaikan, kalau kurang kuat dengan nafsu kebaikan maka habislah kebikan-kebaikan, yang ada hanya nafsu keburukan. Dimana nafsu keburukan itu cenderung lalai dan merusak serta menampakan sesuatu yang buruk yang merusak itu indah seperti waktu yang dihabiskan hanya untuk main game online, buka youtube yang tidak ada manfaatnya.

 

Bagimana peranan orangtua disituasi seperti ini?

Banyak hal yang harus dilakukan untuk orangtua dalam menyikapi kondisi permasalahan anak saat ini yaitu salah satunya adalah rasa kasih saying yang tulus serta bimbingan yang baik kepada anak-anaknya atapun anak-anak didiknya, karena kalau tanpa hal itu generasi  kita kedepan akan hilang rasa kasih sayang dan keakraban kepada orangtua dan guru, karena dengan teknologi yang ada mereka tidak akan menemukan rasa kasih sayang tersebut kecuali dengan oarngtuanya, kakak-kakanya, adik-adiknya dan guru-gurunya.

 

Kemudian dalam mensiasati hal-hal yang akan menimpa pada diri anak-anak kita maka kita harus memperhatikan hal-hal Pergaulan anak-anak kita dengan siapa dia berteman, maka kita harus perhatikan hal itu, membatasi penggunaan gadget dan meperkuat keimanan mereka dengan kegiatan rumah yang positif dalam membangun hubungan dengan mereka.

 

Potensi anak-anak kita berbeda-beda tergantung bidang apa yang mereka ingin raih dan dapatkan tetapi yang paling utama adalah kita harus membangun dan membekali satu hal yaitu Katauhidan kepada Allah SWT, buatlah anak-anak mengenal Allah dan amal-amal yang disukai Allah SWT , ketika potensi mereka menjadi dokter, arsitektur, dan lain-lain ketika pondasinya kuat hanya kepada Allah maka meraka akan tetap berakhalak mulia dan mempunyai karakter yang ideal.

 

Karakter dibagi menjadi empat Kuadran :

  1. Karakter Baik
  2. Karakter Jelek
  3. Karakter Kuat
  4. Karakter Lemah

Ada karakter yang digabung Karaternya Baik tapi Lemah karakter ini kelemahannya adalah tidak bisa mengambil resiko, cepat menyerah, tetapi memang karakternya baik. Ada karakter Jelek tapi Kuat , karakter ini sangat berbahaya karena dari semua sisi karakter ini yang sangat tidak baik untuk dimiliki, yang paling bagus adalah karakter Baik dan Kuat dimana pada karakter ini dalam kebaikannya mempunyai kekuatan Iklhas, Jujur dan Tawadhu. Ikhlas dalam Ketauhidannya, kejujurannya tidak munafik dan Tawadhu itu tidak takabur ( Sombong ). Karakter kuatnya mempunyai pondasi Berani dalam mengambil sikap, Displin dan Tangguh insya Allah karakter ini yang ideal untuk anak-anak kita, hal ini tidak lepas dari peran serta para tauladan yaitu guru-guru dan orangtua dalam memenuhi karakter tersebut.

 

Ketika anak didik kita ingin memiliki karakter yang baik seperti Jujur, Sabar, Sopan, dan kebaikan –kebaikan yang lain yang kita inginkan maka Katauladan ini harus dari pribadi guru-gurunya harus sesuai dengan karakter kebaikan tersebut. 

 

Kedisplinan dalam melakukan kebaikan – kebaikan akan sangat berpengaruh pada hasil yang diinginkan terhadap anak didik kita, terutama kedisplinan para guru-guru dalam melakukan target-target kebaikan.

 

Dalam menghadapi ujian dalam hidup dan dalam proses berdakwah contohlah buah Kelapa yang hendak diambil santannya, sebelum dia menjadi santan kelapa itu diambil dengan cara dijatuhkan dari pohon kelapa yang sangat tinggi dengan benturan yang pasti keras ke tanah, kemudian setelah itu kelapa akan dikupas kulitnya sehingga terlihat batok kelapanya, kemudian setelah itu dipecahkan untuk kemudian diambil daging kelapanya dengan cara dicungkil, setelah itu diparut untuk kemudian diperas sehingga menghasilkan santan, itulah proses sebuah tempaan kehidupan berupa ujian dan dakwah akan melewati proses panjang dan berat dengan berbagai macam rintangan dan hambatannya. Teruslah perbaiki diri dan lakukan yang terbaik untuk kehidupan ini insya Allah ini akan menjadi pegangan kita dalam setiap kita melangkah.

 

Apa yang membuat kita menderita dalam hidup yaitu terlalu banyak berharap dengan makhluk dan takut ke makhluk, dimana ketika hal itu terus dilakukan akan timbul sifat ingin dipuji, ingin dilihat dan dikagumi orang lain, lebih mengedepankan casing / tampilannya tanpa memperhatikan isinya.

Untuk itu marilah kita mulai dengan mengedapankan kuwalitas isinya daripada tampilannya sehingga kebahagiaan hidup akan terus kita dapatkan.

 

Kepada para siswa, janganlah kita takut dengan masa depan, takutlah kita tidak ditolong oleh Allah SWT, karena kalau Allah SWT mudahkan segala urusan kita maka semua akan mudah, maka silahkan bercita-cita yang terbaik tetapi ingatlah bahwa Allah SWT lah yang menentukannya, maka dekatilah Allah SWT.

 

Kepada para guru-guru, ingatlah ini adalah ladang amal dan ladang pahala jangan ngarep apa-apa dari murid untuk kepentingan pribadi, berikan yang terbaik keteladan, ilmunya dan jangan lupa doanya, karena Allah SWT lah yang membolak-balikan hati para siswa, kalau Allah SWT Ridho kepada guru-guru tinggal Allah SWT balikan hati para siswa kepada kebaikan, tuntutlah diri berubah bantu para siswa berubah, insya Allah ini menjadi ladang amal ibadah dan kebaikan, Insya Allah..aamin

 

KH. Abdullah Gymnastiar



Tags:

Dipost Oleh Ustdz. Wildan Hasan

(0) Comments

Leave a Reply